Setiap orang pasti
mengetahui apa itu tulang dan tulang rawan, dan hal ini di dukung oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan sewaktu SD, SMP dan SMA. Jika, ada pertanyaan
“Dimanakan letak tulang itu?”, saya yakin dengan tegas sebagian besar orang
akan menjawab dengan menunjukan tulang
tengkorak, tulang keringnya dll. Begitupun, jika ditanya “Dimanakah letak
tulang rawan itu?, sebagian besar akan menjawab, di telinga, hidung dll. Semua
jawaban itu kita anggap benar, karena diperkuat oleh pernyataan guru.
Jika, pertanyaan “Dimanakah letak tulang rawan itu”?
dilontarkan kepada orang yang sudah mengerti, maka orang tersebut akan menjawab, TULANG RAWAN TIDAK ADA APA TUBUH MAKHLUK
HIDUP. Karena, tulang rawan
merupakan kesalahan konsep penyebutan yang kita biasakan. Tulang rawan
bukan lah jaringan pada tubuh makhluk hidup. Mungkin, karena ke-2 jaringan ini
merupakan jaringan penyokong tubuh, maka
sering kita menyamakannya.
“Kenapa penyebutan
tulang rawan itu salah?” karena ke-2 jaringan tersebut memiliki struktur
dan penyusun yang berbeda. “Apakah bisa kita menyamakan sesuatu jika asal
usulnya saja berbeda?”saya fikir semua jawabannya sama, yaitu tidak bisa. Jika, ada yang menjawab bisa, “apakah Anda mau disamakan dengan
monyet yang asal-usulnya berbeda dengan manusia?”. sepertinya itu lah
Analoginya.
Fungsi jaringan rawan adalah sebagai
penyokong yang lentur dan flexibl. Jaringan
ini terdiri dari sel rawan (kondrosit), dengan matriks ekstraseslules (makriks
rawan) yang mengandung serabut dan substansi dasar. Uniknya jaringan rawan
tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. “Jika tidak ada pembuluh darah, bagaimana
mengantar kan sari makanan ke jaringan rawan?”, Maka sari makanan dan oksigen
maupun sisa metabolism sel-sel rawan diperole dari/dibuang ke jaringan ikat
pada di sekelilingnya secara difusi.
Jaringan tulang merupakan jaringan penyokong
yang utama dalam tubuh vertebrata pada umumnya, berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan kalsium, tempat berlangsung proses hematopoiesis, merlindung
organ penting di dalam tenkorak dan rongga dada, tempat pelektan otot lurik,
dan bersama otot membangun alat gerak tubuh.
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang
(osteosit), matriks organic (mengandung 95% serabut kolagen dan sub-stansi
dasar), serta matriks anorganik (mengandung kalsium dan fosfor yang membentuk
Kristal hidroksiapatit. Selain osteosit, dijumpai pula sel osteoblas (tidak
mempunyai juluran, berbentuk kubus bila sangat aktif mensistesa matriks
organic, tetapi bila aktivitasnya berkurang akan berbentuk pipih), dan
osteoklas (sel raksasa berinti banyak yang berfungsi sebagai perombakan tulang)
(Fiswan 2011)