Selasa, 20 November 2012

Kontroversi Jaringan Rawan


           
          Setiap orang pasti mengetahui apa itu tulang dan tulang rawan, dan hal ini di dukung oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sewaktu SD, SMP dan SMA. Jika, ada pertanyaan “Dimanakan letak tulang itu?”, saya yakin dengan tegas sebagian besar orang akan menjawab dengan  menunjukan tulang tengkorak, tulang keringnya dll. Begitupun, jika ditanya “Dimanakah letak tulang rawan itu?, sebagian besar akan menjawab, di telinga, hidung dll. Semua jawaban itu kita anggap benar, karena diperkuat oleh pernyataan guru.
            Jika, pertanyaan “Dimanakah letak tulang rawan itu”? dilontarkan kepada orang yang sudah mengerti, maka orang tersebut akan menjawab, TULANG RAWAN TIDAK ADA APA TUBUH MAKHLUK HIDUP. Karena, tulang rawan merupakan kesalahan konsep penyebutan yang kita biasakan. Tulang rawan bukan lah jaringan pada tubuh makhluk hidup. Mungkin, karena ke-2 jaringan ini merupakan jaringan  penyokong tubuh, maka sering kita menyamakannya.
            “Kenapa penyebutan tulang rawan itu salah?” karena ke-2 jaringan tersebut memiliki struktur dan penyusun yang berbeda. “Apakah bisa kita menyamakan sesuatu jika asal usulnya saja berbeda?”saya fikir semua jawabannya sama, yaitu tidak bisa. Jika, ada yang menjawab bisa, “apakah Anda mau disamakan dengan monyet yang asal-usulnya berbeda dengan manusia?”. sepertinya itu lah Analoginya.
            Fungsi jaringan rawan adalah sebagai penyokong yang lentur dan flexibl. Jaringan ini terdiri dari sel rawan (kondrosit), dengan matriks ekstraseslules (makriks rawan) yang mengandung serabut dan substansi dasar. Uniknya jaringan rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. “Jika tidak ada pembuluh darah, bagaimana mengantar kan sari makanan ke jaringan rawan?”, Maka sari makanan dan oksigen maupun sisa metabolism sel-sel rawan diperole dari/dibuang ke jaringan ikat pada di sekelilingnya secara difusi.

Jaringan tulang merupakan jaringan penyokong yang utama dalam tubuh vertebrata pada umumnya, berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan kalsium, tempat berlangsung proses hematopoiesis, merlindung organ penting di dalam tenkorak dan rongga dada, tempat pelektan otot lurik, dan bersama otot membangun alat gerak tubuh.
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit), matriks organic (mengandung 95% serabut kolagen dan sub-stansi dasar), serta matriks anorganik (mengandung kalsium dan fosfor yang membentuk Kristal hidroksiapatit. Selain osteosit, dijumpai pula sel osteoblas (tidak mempunyai juluran, berbentuk kubus bila sangat aktif mensistesa matriks organic, tetapi bila aktivitasnya berkurang akan berbentuk pipih), dan osteoklas (sel raksasa berinti banyak yang berfungsi sebagai perombakan tulang)

(Fiswan 2011)