Rabu, 06 Februari 2013

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI DALAM ISLAM


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1                Latar Belakang Masalah
Di zaman modern pada saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan  berpengaruh terhadap taraf ekonomi, social, dan intelktual seseorang. Dari tahun ketahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan untuk oknum-oknum tertentu IPTEK merupakan suaut kebutuhan primer.
Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-Qur’an sendiri Allah menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar-benar takut kepada Allah.
Dialog antara Allah dengan malaikat ketika Allah mau menciptakan manusia dan malaikat mengatakan bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, Allah membutikan keunggulan manusia daripada malaikat dengan kemampuan manusia menguasai ilmu melalui kemampuan menyebutkan nama-nama. IPTEK dan seni dalam praktek mampu mengangkat harkat dan martabat manusia karena melalui IPTEK dan seni manusia mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang disediakan oleh Allah. Karena itu dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni, nilai-nilai Islam tidak boleh diabaikan agar hasil yang diperoleh memberikan kemanfaatan sesuai dengan fitrah hidup manusia.
1.2       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep IPTEK dan seni dalam Islam?
2.      Apa saja sumber ilmu pengetahuan?
3.      Bagaimana korelasi antara iman, ilmu dan amal di dalam kehidupan?
4.      Bagaimana menjelaskan keutamaan orang yang berilmu?
5.      Apa komitmen islam terhadap lmu pengetahuan ?
6.      Bagaimana modernisasi  pendidikan dalam islam?
7.      Bagaimana komitmen islam terhadap ilmu pengetahuan?
1.3       Tujuan
                        Tujuan dari makalah ini adalah mahasiswa diharapkan mampu :
1.    Mengetahui dan menjelaskan tentang konsep IPTEK dalam islam.
2.    Mengetahui apa saja yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam islam.
3.    Menjelaskan korelasi antara iman, ilmu dan amal di dalam kehidupan.
4.    Menjelaskan keutamaan orang yang berilmu.
5.    Mengetahui komitmen islam terhadap lmu pengetahuan.
6.    Mengetahui modernisasi  pendidikan dalam islam.
7.    Mengetahui komitmen islam terhadap ilmu pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Definisi IPTEK dan Seni dalam Islam
Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disitematisasi dan interpretasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis, kata ilmu berarti “kejelasan”.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat.
Adapun pembagian keilmuan menurut beberpaa intelektual muslim yang dikemukakan oleh Muhammad Tholhah Hasan (2005), yaitu:
a.       Menurut Jabir Ibnu Hayaan (160 H)
Dalam bukunya al-Hudud dikatakan bahwa ada dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan agama dan pengetahuan duniawi.
b.      Menurut Al-Kindy (260 H)
Al-Kindy membagi sistematika epistemology dalam teoris dan prktis. Pengetahuan teoritis dibagi kembali menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan teologis dan pengetahuan kemakhlukan atau ilmu kauniyah. Dalam bukunya Ar-Rasaail, Al-Kindy membedakan antara pengetahuan yang diperoleh secara emanasi (yang tidak memerlukan pengujian rasional) dan secara matematis (yang diperoleh melalui edukasi yang dikaji secara logis.
c.       Menurut Al-Faraby (339 H)
Al-Faraby adalah salah satu filosof muslim yang mengemukakan bahwa salah satu sumber pengetahuan itu ada yang langsung dari Tuhan.
d.      Menurut Al-Khawarizmy (387 H)
\Al-Khawarizmy memberi gambaran secara klasifikatoris antara pengetahuan yang berasal dari Arab dan berasal dari luar Arab yang dikembangkan dalam cakrawala intelektual Islam pada masa itu.
e.       Menurut Al-Ghazali
Dalam karya besarnya Ihya’ Ulumuddin, keilmuan dibagi menjadi dua macam, yaitu: pengetahuan agama dan pengetahuan non agama. Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang diperoleh dari para nabi dan tidak dapat ditunjuk dengan rasio (akal). Seperti ilmu hitung dan tidak dapat dieksperimentasikan semacam ilmu kedokteran, juga tidak dapat diterima secara akustik, seperti ilmu bahasa. Sedangkan ilmu pengetahuan non agama terbagi menjadi tiga macam yaitu ilmu yang terpuji, ilmu yang tercela, dan ilmu yang diperbolehkan.
f.       Menurut Khaldun (808 H)
Dalam buku “Mukaddimah”, Khaldun mengklasifikasi pengetahuan menjadi dua. Yaitu Ulum hukmiyah, yaitu pengetahuan yang alamiah bagi manusia yang diperoleh melalui potensi penalarannya. Dan pengetahuan Naqliyah Wadh’iyah, yaitu pengetahuan yang seluruhnya didasarkan pada informasi dari Tuhan.
Pada hakekatnya ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: imu agama (ulumuddin) dan ilmu non agama. Islam tidak mengenal pemisah antara ilmu agama dan ilmu yang bukan agama karena pada dasarnya menuntut ilmu adalah kewajiban semua orang terlepas dari apakah itu ilmu agama atau bukan agama. Kita harus tetapi ingat, bahwa ilmu agama merupakan ilmu yang menjadi landasan segala cabang ilmu.
Teknologi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip keilmuan, sehingga menghasilkan sesuatu yang berarti bagi kehidupan manusia. Teknologi dapat memberi dampak positif dan juga negatif. Berbagai pengetahuan dapat kita peroleh dengan sangat cepat. Sehingga kita dapat menambah wawasan yang kita miliki. Dan juga sebalinya, perkembangan teknologi justru dapat merusak generasi-generasi pemuda penerus bangsa jika perkembangan ini tidak dapat digunakan secara benar. 
Seni Islam adalah segala hasil daya cipta, buah pikiran dari kaum muslim untuk menghasilkan sesuatu yang indah. Seni Islam  dapat juga diberi batasan sebagai suatu seni yang dihasilkan oleh seniman muslim. Kesenian Islam bertujuan untuk menggambarkan sikap pengabdian kepada ajaran atau petunjuk Islam, dan cirri-cirinya adalah seni yang yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada Allah.
2.2  Sumber Ilmu Pengetahuan
Sumber pengetahuan pada hakekatnya adlaah Allah SWT. Karena Dialah yang memberikan berbagai macam pengetahuan kepada manusia. Dalam perkembangannya, manusia banyak belajar dan memperoleh pengetahuan dari proses pemikirannya dengan melihat berbagai fenomena lingkungan dan alam sekitarnya. Oleh karena itu dalam pemikiran Islam, terdapat tiga sumber ilmu, yaitu wahyu, akal, serta pengalaman manusia. Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat abadi, mutlak, dan berfungsi sebagai pedoman hidup manusia, sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat perolehan, relative dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan manusia. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akalnya dengan catatan dalam pengembangannya tetapi terikat dengan wahyu dan tidak bertentangan dengan syari’at.
2.3       Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal sebagai Satu Kesatuan
Iman adalah kepercayaan terhadap wujud Zat yang Maha Mutlak yang menjadi tujuan hidup manusia. Iman merupakan potensi dasar yang harus dikembangakan dan pengembangannya adalah dalam bentuk amal. Iman tanpa amal sama dengan potensi yang tak dikembangkan. Supaya perkembangan iman bermakna maka diperlukan ilmu. Ilmu merupakan motor penggerak untuk majunya Islam. Iman adalah kendali yang mengarahkan motor tadi supaya mencapai tujuan. Iman tidak akan bisa dipisahkan oleh ilmu.
Islam melihat bahwa IPTEKS dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan. Sains tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan segala perilaku manusia termasuk di dalamna sains dan teknologi. Islam melihat sains sebgai suatu hal yang sangat penting karena dengan sains dan teknologi manusia akan dapat:
1.      Mengenal Tuhannya
2.      Menegakkan hakikat kebenaran
3.      Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir
4.      Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya
5.      Membantu manusia dalam melaksanakan syariat
6.      Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam.
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak dibagun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya dengan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan, tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Apabila IPTEKS tidak dikembangkan di atas dasar iman, maka akan timbul kerusakan dan kehancuran bagi kehidupan umat manusia.

2.4              Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang dapat dijadikan sebagai dalil orang yang beriman dan berilmu memiliki keutaman dan derajat yang istimewa:
a.       Surat Az-Zumar Ayat: 9
 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ã©.xtGtƒ (#qä9'ré&É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ
Artinya: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
b.      Sural Al-Mujadalah Ayah: 11
( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$#;M»y_uyŠ  
Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
c.       Surat Fatir  Ayah: 28
 $yJ¯RÎ) Óy´øƒs ©!$# ô`ÏB ÍnÏŠ$t6Ïã (#às¯»yJn=ãèø9   ...
Artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
d.      Hadits Riwayat Bukhori
Artinya: “Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke Surga.”
e.       Hadits Riwayat Tirmidzi (Sunan Tirmidzi juz 4)
Artinya: “Dunia diaknat, dilaknat apa yang ada di dalamnya kecuali zikir kepada Allah Ta’ala dan orang alim (berilmu) atau penuntut ilmu.”
f.       Hadits Riwayat Tirmidzi
Artinya: “Keutamaan orang pandai terhadap orang yang beribadah adalah sebagai keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara kalian.”
g.      Hadits Riwayat Tirmidzi
Artinya: “Keutaman orang pandai terhadap orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan remhulan atas bintang-bintang yang lain, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, mereka hanay mewariskan ilmu. Maka,
barangkali siapa mempelajarinya, akan mendapat bagian yang sempurna.


2.5  Tanggung Jawab Ilmuwan terhadap Alam dan Lingkungan
Ada dua fungsi manusia di dunia, yaitu sebagai ‘abdun (hamba Allah) dan sebagai khalifah Allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah. Dan tugas utama seorang khalifah Allah di muka bumi adalah memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengksploitasi, menggali sumber-sumber daya alam, serta memanfaatkannya untuk umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.
Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan manusia akan tetapi terbelakang. Allah menciptakan alam karena Allah menciptakan manusia. Seandainya Allah tidak menciptakan manusia. Maka Allah tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu maka manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.
2.6 Modernisasi pendidikan Islam
Gagasan program pendidikan islam mempunyai akar-akarnya tentang “modernisasi”pemikiran dan institusi islam secara keseluruhan.kerangaka dasar yang berada  di balik “modernisasi”islam secara  keseluruhan adalah “modernisasi”pemikiran dan kelembagaan islam merupakan prasyarat bagi kebangkitan kaum muslim di masa modern.karena itu,pemikiran dan kelembagaan islam termasuk pendidikan haruslah dimodernisasi,sederhananya harus disesuaikan dengan kerangka “modernitas” mempertahankan kelembagaaan islam “tradisional” hanya akan memperpanjang nestapa ketidakberdayaan kaum muslimdalam berhadapan dengan kemajuan dunia kaum modern.Pada satu segi Pendidikan dipandang sebagai variable modernisasi..Dalam konteks ini pendidikan merupakan prasyarat dan kondisi yang mutlak bagi masyarakat untuk menjalankan program dan tujuan-tujuan dalam modernisasi atau pembangunan.Tanpa pendidikan sulit bagi masyarakat manapun untuk mencapai kemajuan.Karena itu banyak ahli pendidikan yang berpandangan bahwa “pendidikan merupakan kunci yang membuka pintu kea rah modernisasi.
Namun pada segi lain,pendidikan sering dianggap objek modernisasi.Dalam konteks ini,pendidikan di Negara-negara yang telah menjalankan modernisasi pada umumnya masih terbelakang dalam berbagai hal,dank arena itu sulit diharapkan bisa memenuhi dan mendukung program modernisasi.Karena itulah pendidikan harus di perbarui atau dimodernisasi,sehingga dapat memenuhi harapan dan fungsi yang dipikulkan kepadanya.pendidikan dalam masyarakat modern pada dasarnya berfungsi untuk memberikan kaitan antara anak didik dan lingkungan sosio-kulturnya yang berubah.Dalam banyak hal,pendidikan secara sadar digunakan sebagai instrument untuk perubahan dalam system politik dan ekonomi.
A.    Definisi Modernisasi pendidikan Islam
            Modernisasi yang mengandung pikiran,aliran,gerakan,dan usaha untuk mengubah paham ,adapt istiadat ,institusi lama dan sebagainya,aga semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru yang timbul oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.Karena kata modernisasi yang bersumber dari barat mengandung makna negatif,kata modernisasi lebih dikenal luas dengan pembaruan.Dalam bahasa arabmodernisasi diterjemahkan menjadi tajdid.modernisasi atau pembaruan juga berarti proses pergeseran sikap dan mentalitas mental sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan hidup masa kini .Jadi modernisasi pendidikan islam adalah proses penyesuaian pendidikan islam dengan kemajuan zaman.
B.     Latar Belakang dan Pola Pembaruan
Menurut ibnu taimiyah,secara umum pembaruan dalam islam timbul karena:
  1. Membudayanya khufarat dikalangan kaum muslimin
  2. Kejumudan atau ditutupnya pintu ijtihad dianggap telah membodohkan umat islam
  3. terpecahnya persatuan umat islam sehingga sulit membangun dan maju
  4. Kontak antara barat dengan islam telah menyadarkan kaum muslimin akan kemunduran.
Pola-pola pembaruan dalam islam,khususnya dalam pendidikan mengambil tempat sebagai:
  1. golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern barat
  2. Gerakan pembaruan pendidikan islam yang berorientasi pada sumber islam yang murni
  3. pembaruan pendidikan yang berorientasi pada nasionalisme

2.7 Komitmen Islam terhadap Ilmu Pengetahuan
            Selain diperintahkan oleh Rasulullah SAW agar ilmu pengetahuan dan teknologi di cari kapan saja(sejak manusia lahir sampai meninggal dunia) dan dimana saja(sekalipun di Negara cina dan dinyatakan hukumnya wajib bagi setiap manusia yang mengaku beragama islam, ayat pertama-tama diturunkan kepada rasulullah menyangkut perintah untuk selalu membaca tertera di dalam Q.S Al-AL-ALAQ,96:1-5.
            Baik dalam tinjauan normatif maupun tinjauan histories islam sebenarnya merupakan suatu agama yang strategis untuk dujadikan paradigma bagi IPTEK
            DAlam alquran kata ilmu disebut sebanyak 105 kali.Alquran yang merupakan pegangan normative bagi umat islam di dalamnya penuh dengan muatan-muatan yang bersifat dokmatis agar umat islam senantiasa hidup berkemajuan dengan IPTEK.
            Menurut perhitungan Muhammad Ijazul khatib dari universiatas damaskus sekitar 700 ayat  atau hampir seperdelapan dari seluruh isi alquran menegur orang-orang mukmin untuk mempelajari alam semesta untuk berfikir dan untuk menjadikan kegiatan ilmiah sebagai suatu yang tak terpisahkan dari kegiatan integral umat dari data itu dapat diduga bahwa munculnya obsesi terbesar antara agama dan IPTEK terjadi pada  agama islam.
            Baik alquran maupun assunah memang tidak pernah menjabarkan secara detail metode-metode IPTEK serta seluk beluknya..Hal tersebut dimaksudkan agar manusia mau berusaha untuk mencarinya dengan menggunakan kekuatan akal semaksimal mungkin sesuai dengan perkembangan yang terjadi,terlebih tingkat perkembangan intelektualitas manusia kian lama kian berkembang perubahan ini merupakan proses kreatifitas dari manusia itu sendiri.            Adapun dari konteks histories dapat dilacak pada lateratur literature modern bahwa pada masa silam umat islam pernah berabad-abat memelopori hukum fisika, ilmu alam, ilmu falaq, dan metode-metode eksperimen lainnya. Mereka memyadari bahwa jagad raya dan isinya dibentangkan oleh allah merupakan fasilitas yang harus dimanfaatkan dan untuk melakukannya dibutuhkan seperangkat teknologi pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan, tekstil, kedokteran, farmasi, arsitektur, informasi dan lainnya.          George Sarton mengadakan pemetaan prestasi di bidang IPTEK ke dalam beberapa periode dan pada tiap-tiap priode yang berjangka kurang lebih setengah abad  loeh sarton dinilai sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK di era berikutnya.Menurut Sarton-450 SM merupakan zaman plato ,kemudian diikuti dengan aristoteles,eucid,Archimedes,plotomeus dan seterusnya dari tahun 600-700 M merupakan abad kejayaan cina dengan tokohnya Hsin tsang dan i-cing dari tahun 750-110 M oleh saron disebu zaman kejayaan islam yang berasal dari jazirah islam(arab,turki,Persia,spanyol.rusia)mereka antara lain ibnu Hain.
Setelah tahun 1100 barulah muncul nama-nam ilmuan barat yang pertama diwakili oleh Roger bacon.namun kehormatan ini pun masih harus dibagi selama 350 tahun berikutnya dengan yokoh-tokoh seperti ibnu Rush.
            Jadi sebelum setengah abad tahun 1100 dan dua setengah abad setelah tahun 1100 atau totalnya 6 abad Intelektual muslim memainkan peran dominan dalam mengembangkan iptek.
            Perkembangan IPTEK di dunia islam menurut harun nasution di dahului penerjemah buku yunani kedalam bahasa arab yang berpusat di Bayt Alhikmah,Bagdad ilmu-ilmu yang di cakup dalam gerakan penerjemah ini adalah ilmukedokteran,matematika,fisika,mekanika,botanika,optika,ostronomi,disamping filsafat adapun karya-karya yang diterjemahkan adalah dari galinos,hipocrates dll.buku-buku dipelajari oleh ulama-ulama island dan pengembangan di bawah pengaruh khalifah-khalifah abbas antara lain ilmu hitung,ilmu ukur,ilmu aljabar .     Cendikiawan dan ulama islam pada masa silam bukan hanya menguasai ilmu dan filsafat yang mereka peroleh dari peradaban yunani klasik itu melainkan mereka kembangkan dan tambahan dari hasil-hasil penyelidikan mereka sendiri dalam lapangan ilmu penetahuan dan hasil-hasil pemikiran mereka dalam lapangan filsafat.dengan demikian timbullah ilmuan dan filosof islam disamping ulama dalam ilmu agama untuk mengembangkan ilmu-ilmu itu didirikan universitas-universitas yang termashur diantaranya universitas Cordoba di andalus (spanyol islam).
            Tujuh factor yang menjadi pendorong bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada abad yang lalu, antara lain:
1.      kesatuan agama dan budaya agama islam
2.      arabisasi dan peranan bahasa arab
3.      akademi, sekolah, observasi, dan perpustakaan
4.      kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK
5.      Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur
6.      Penelitian, eksperimen dan penemuan baru
7.      Perdagangan internasional



BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi bagi kemajuan agama islam.
3.2       Saran
            Adapun saran dari tim penyusun makalah ini :
1.      Pengembangan IPTEK dan Seni dalam islam sebaiknya sesuai dengan syariat islam yang ada.
2.      IPTEKS dalam islam diharapkan mampu menopang kemajuan kehidupan umat islam.




Daftar Pustaka
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Abbas, Zainal Arifin. Perkembangan Pikiran Terhadap Agama. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Nurhasan, dkk. 2011. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan KepribadianAgama Islam.  Palembang: Universitas Sriwijaya.                                                                                                           
Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Anshari, Endang Saifuddin. 1986. Kuliah Al-Islam. Jakarta: CV. Rajawali.
Nata, Abuddin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

0 komentar:

Posting Komentar