Rabu, 31 Oktober 2012

LUMUT HATI




Lumut hati merupakan lumut yang berbentuk seperti hati, memiliki banyak lekukan dan dua lobus pada tubuhnya. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, dinding tua yang lembab dan ada yang bersifat epifit. Dengan klorofil di dalam tubuhnya, lumut dapat membuat makanannya sendiri, sehingga tidak mengganggu tumbuhan yang ditumpangi.  Lumut yang tumbuh di daerah yang lembab memiliki sturuktur tubuh higromorf, sedangkan lumut yang tumbuh di daerah yang kering memiliki struktur tubuh xeromorf.

Berdasarkan bentuk talus, lumut hati dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe frondose dan filiose. Tipe frondose merupakan golongan yang talusnya berupa lemaran. Tipe frondose dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu marchantia, plagiochasma, dan stepensoniella. Sedangkan tipe filiose merupakan golongan yang talusnya menyerupai batang dengan daun-daun. Tipe lumut ini memiliki ukuran lebih besar daripada tipe lumut frondose, contohnya Porella.
Untuk mempertahankan keturunan, lumut hati akan bereproduksi. Reproduksi lumut hati dibagi menjadi dua cara, yaitu secara generative dan vegetative. Pada reproduksi generative, talus akan membentuk anteredium dan arkegonium. Anteredium merupakan talus jantan yang dapat menghasilkan sel sperma, sedangkan arkegonium merupakan talus betina yang menghasilkan sel terlur. Dengan bantuan air, sperma bergerak menuju sel telur yang berada di dalam arkegonium dan berkembang menjadi sporogonium. Sporogonium adalah sel induk spora yang akan membelah secara meiosis untuk membentuk spora yang disimpan di sporangium. Jika kondisi lingkungan mendukung, sporangium pecah untuk melepaskan spora dan spora tersebut akan berkembang menjadi individu baru.
Pada reproduksi vegetative, tumbuhan lumut menggunakan gema. Gema tumbuh pada talus bagian atas. Gema memiliki ukuran yang kecil dan melekat di dasar kuncup gema. Dengan bantuan air hujan, gema akan terlepas dari dasar kuncup gema. Jika gema jatuh di daerah yang cocok untuk berkembang, maka pada bagian bawah gema akan muncul rizoid dan akan berkembang menjadi talus yang baru.
            Walau lumut terlihat sebagai tumbuhan yang tidak berguna, tetapi dari sebuah penelitian diketahui lumut hati memiliki kandungan flavonoid, terpenoid dan steroid. Flavonoid termasuk golongan senyawa kimia fenolik dan berfungsi sebagai antivirus, antimikroba dan antiserangga. Terpenoid merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, antivirus dan dapat digunakan dalam pengobatan terapi. Dan steroid merupakan bahan baku untuk pembuatan obat.
            Dengan berbagai zat kimia yang terkandung di dalamnya, lumut sangat bermanfaat bagi manusia. Beberapa diantaranya adalah Marchantia polymarpha merupakan salah satu jenis lumut hati yang berguna untuk obat hepatitis, Conocephalum conicum digunakan sebagai antibakteri, antifungsi, dan dapat mengobati luka bakar dan luka luar, Frullania tamarisci sebagai obat antiseptic, dan Marchantia paleacea sebagai antimikroba. 

0 komentar:

Posting Komentar