Senin, 18 Juni 2012

Adakah Kita Menghargai Ayah kita

Suatu Penyesalan yang mendalam
ketika ku mulai menyadari setelah kau tiada

Sangat lalai, ku tak mampu memanfaatkan mu
manfaatkan untuk bersenang berdua
manfaatkan untuk membuat mu bahagia
manfaatkan untuk mengerti kengerian dunia
manfaatkan pengalaman mu yang telah mengarungi dunia
lebih yang ku tau

Yang ada, ku justru mengecewakan mu

ku ingat, sepatu bola yang ku pinta pada mu
mewekan tangisan jika ku ada harap pada mu
dan ku ingat daya mu yang mendorong ku

sayang, fikir ku belum dewasa tuk mengerti kan bahasa

Dan mungkin aku tidakkan bisa seperti ini, tanpa ada diri mu
ku tetap merindu duhai ayah ku

serpihan cinta anak mu untuk besaran usaha mu dulu..!!





Adakah kita menghargai ayah kita

Suatu ketika, ada seorang
anak perempuan
yang bertanya kepada Ayahnya,
tatkala tanpa sengaja dia
melihat Ayahnya sedang
mengusap wajahnya yang
mulai berkerut-merut dengan
badannya yang terbongkok-
bongkok, disertai suara
batuk-batuknya


Anak perempuan itu
bertanya pada Ayahnya:
"Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut- merut
dengan badan ayah yang
kian hari kian
mebongkok?" Demikian
pertanyaannya, ketika
Ayahnya sedang berehat di beranda

Si ayah menjawab: "sebab
aku lelaki"

Anak perempuan itu berkata
sendirian: "aku tidak mengerti"...
Dengan kerut kening kerana
jawaban ayahnya
membuatnya termenung
rasa kebingungan

Ayah hanya tersenyum, lalu
dibelainya rambut anaknya
itu, terus menepuk-nepuk
bahunya, kemudia si ayah
mengatakan: "Anakku,
kamu memang belum
mengerti tentang lelaki"
demikian bisik si ayah, yang
membuat anaknya itu
bertambah kebiungungan

Karena penarasan ingin tahu,
kemudian si anak itu
mendapatkan ibunya lalu
bertanya kepada ibunya:
"Ibu, mengapa wajah Ayah
jadi berkerut-merut dan
badannya kian hari kian membongkok? Dan
sepertinya ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

ibunya menjawab: "Anakku
jika seorang lelaki yang
benar-benar
bertanggung jawab terhadap
keluarga itu memang akan menjadi sedemikian"

Hanya itu jawaban si Ibu. Si
anak itupun kemudian
membesar dan menjadi
dewasa, tetapi dia tetap
juga masih tercari-cari
jawaban, mengapa wajah
ayahnya yang tampan
menjadi berkerut-merut dan
badannya menjadi
membongkok?

Hingga pada suatu malam,
dia bermimpi. Di dalam mimpi
itu selah-olah dia
mendengar suara yang
sangat lembut, namun jelas
sekali. Dan kata-kata yang
 terdengar dengan jelas itu
ternyata suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban
rasa kebingungan selama
ini

"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku
membuatnya sebagai
pemimpin keluarga serta
sebagai tiang penyangga
dari bangunan keluarga, dia
senantiasa akan berusaha
untuk menahan setiap
hujungnya, agar
keluarganya merasa aman,
teduh dan terlindung."

"Ku ciptakan badannya yang
kuat dan berotot untuk
membanting tulang
menghidupi seluruh
keluarganya dan
kegagahannya harus cukup
kuat pula untuk melindungi
seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemauan
padanya agar selalu
berusaha mencari sesuap
nasi yang berasal dari titisan
keringatnya sendiri yang
halal dan bersih, agar
keluarganya tidak terlantar,
walaupun seringkali dia
mendapat cercaan dari anak-anaknya."

"Ku berikan keperkasaan
dan mental baja yang akan
membuat dirinya pantang
menyerah, demi
keluarganya dia merelakan
kulitnya tersengat panasnya
matahari, demi keluarganya
dia merelakan badannya
berbasah kuyup kedinginan
dan kesejukan karena
tersiram hujan dan dihumbusnya
angin, dia merelakan tenaga
perkasanya dicurahkan
demi keluarganya, dan yang
selalu dia ingat, adalah
disaat semua orang menanti
kedatangannyadengan
mengharapkan hasil dari
jerih payahnya

"Ku berikan kesabaran,
ketekunan serta
kesungguhan yang akan
membuat dirinya selalu
berusaha merawat dan membimbing keluarganya
tanpa adanya keluh kesah,
walaupun disetiap perjalanan
hidupnya keletihan dan
kesakitan kerapkali
menyerangnya"

"Ku berikan perasaan cekal
dan gigih untuk berusaha
berjuang demi mencintai dan
mengasihi keluargannya,
didalam suasanan dan situasi
apapun juga walaupun
tidaklah jarang anak-
anaknya melukai
perasaannya, melukai
hatinya."

Padahal perasaannya itu
pula yang telah memberikan
perlindungan rasa aman
pada saat dimana anak-
anaknya tertidur lelap

Serta sentuhan perasaannya
itulah yang memberikan
kenyamanan bila saat dia
sedang menepuk-nepuk
bahu anak-anaknya agar
selalu saling menyayangi
dan slaing mengasihi
sesama saudara.

"Ku berikan kebijaksanaan
dan kemampuan padanya
untuk memberikan
pengertian dan kesadaran
terhadap anak-anaknya
tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun
seringkali ditentang bahkan
dikota-katikkan oleh anak-
anaknya."

"Ku berikan kebijaksanaan
dan kemampuan padanya
untuk memberikan
pengetahuan dan
menyaadarkan, bahwa isteri
yang baik adalah isteri yang
setia terhadap suaminya,
isteri yang baik adalah  isteri
yang senantiasa menemani,

dan bersama-sama
menghadapi perjalannan
hidup baik suka waupun
duka, walaupun seringkali
kebijaksanaannya itu akan
menguji setiap kesetiaan
yang diberikan kepada isteri,
agar tetap beridiri, bertahan,
sepadan dan saling melengkapi serta saling
menyayangi."

"Ku berikan kerutan
diwajahnya agar menjadi
bukti, bahwa lelaki itu
senantiasa berusaha sekuat
daya fikirnya untuk menacari
dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup
di dalam keluarga bahagia

dan badannya yang terbongkok
agar dapat membuktikan,
bahwa sebagai lelaki yang
bertanggung jawab terhadap
seluruh keluargana,
senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga
serta segenap
perasaannya, kekuatannya, ke
sungguhannya demi
kelanjutan hidup keluarganya

"Ku berikan kepada lelaki
tanggungjawab penuh
sebagai pemimpin keluarga,
sebagai tiang penyangga
 (seri/penyokong), agar dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya

dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki,
walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah
amanah di dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari
tidurnya dan segara dia berlari, berlutut dan berdoa
hingga menjelang subuh.
setelah itu dia hampiri bilik
ayahnya yang sedang
berdoa, ketika ayahnya
berdiri si anak itu
menggenggam dan mencium
telapak tangan ayahnya

"Aku mendengar dan
merasakan bebanmu, ayah."

Note: Bila ayah anda masih
hidup jangan sia-siakan
kesempatan untuk membuat
hatinya gembira.
bila ayah anda telah tiada, jangan putuskan tali
silahturahmi yang telah dirintisnya

dan doakanlah agar Allah
selalu menjagannya dengan
sebaik-baiknya. Aamiin

2 komentar:

miken, jadi kangen lagi aku sm ayah ku,,, ai kau ni

Tujuannya memang kayak itu ran...:P

selamat hari orang tua setiap hari..

Posting Komentar